Yogyakarta, koranpelita.net
Upaya memperkuat permodalan Bank Kalsel menjadi perhatian DPRD Provinsi Kalimantan Selatan.
Melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BP-Perda), saat ini tengah dibahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Kalsel kepada Bank Kalsel.
Ketua BP-Perda DPRD Provinsi Kalsel, H. Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, menegaskan bahwa perda ini bersifat strategis. Sebab, penambahan modal diyakini akan mendorong pertumbuhan bisnis dan memperluas kesempatan kerja di Banua (sebutan daerah Kalsel)
“Harapan kami, dengan adanya penambahan modal ini, roda perekonomian daerah bisa semakin bergerak. Bisnis-bisnis lokal akan tumbuh, dan pada akhirnya membuka lebih banyak lapangan pekerjaan,” ujar Gusti Iskandar, disela kegiatan pembahasan Raperda terkait, di Yogyakarta, Jumat, (19/9/25) siang.
Sebagai bagian dari proses pendalaman materi, BP-Perda DPRD Kalsel melakukan studi komparasi ke DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Jumat, itu pula, dan rombongan disambut pihak Sekretariat DPRD DIY.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan DPRD Kalsel menggali informasi mengenai pengalaman daerah lain dalam mengelola penyertaan modal pada bank pembangunan daerah.
Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga untuk memperkuat landasan hukum raperda yang sedang disusun.
Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, mengatakan, Bank Kalsel memiliki posisi strategis dalam menopang perekonomian daerah.
Karena itu, penyertaan modal pemerintah provinsi harus dirancang dengan cermat agar dapat meningkatkan daya saing bank sekaligus memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Raperda ini harapnya, segera rampung sebelum pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2026. Dengan begitu, kebijakan penambahan modal dapat segera dijalankan dan memberikan dampak nyata terhadap pembangunan daerah.
Untuk di ketahui, berdasarkan data yang di paparkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAP) Provinsi Kalsel kepada Banggar DPRD Kalsel, dalam rapat beberapa hari lalu. Penambahan Penyertaan Modal Kepada Bank Kalsel, di proyek sebesar Rp 500 miliar. (hms/pk)