Banjarmasin, koranpelita.net
DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menunjukkan komitmen dalam memperkuat nilai-nilai integritas di lingkungan lembaga legislatif dengan melaksanakan Pelatihan Integritas bagi Pimpinan dan Anggota DPRD beserta Pasangan, bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung B DPRD Kalsel, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan yang diikuti para pasangan legislatif ini turut dihadiri Ketua Gatriwara Kalsel Hj. Faridah Supian HK, didampingi Sekretaris Gatriwara Dina Astarina Taufik dan Bendahara Anisa Suripno.
Hadir pula Ketua Dharma Wanita Sekretariat DPRD Kalsel serta Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalsel II Hj. Mariana.
Dina Astarina mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan kesadaran integritas tidak hanya di ruang publik, tetapi juga di lingkungan keluarga.
“Karena peran istri atau pendamping sangat besar dalam menumbuhkan budaya jujur, disiplin, dan tanggung jawab,” ujarnya.
Ia menegaskan, Gatriwara Kalsel berkomitmen mendukung upaya pencegahan korupsi melalui pembinaan karakter dan nilai moral di rumah tangga para wakil rakyat.
Menurutnya, keterlibatan aktif pasangan legislatif menjadi faktor penting dalam menjaga marwah dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga DPRD.

Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Kalsel II Hj. Mariana yag turut berhadir memberikan apresiasi atas inisiatif DPRD Kalsel dan Gatriwara dalam menggelar pelatihan integritas ini.
Ia juga berharap kolaborasi antara lembaga legislatif dan KPK terus berlanjut untuk memperkuat kesadaran publik terhadap pentingnya kejujuran dan tanggung jawab.
“Ini acara yang sangat bagus, memberi pencerahan bagi istri maupun pendamping. Kita sama-sama menghimbau agar terus menjaga diri dari tindakan yang berpotensi korupsi dan berani mengatakan stop korupsi,” ucapnya.
Sebagai narasumber utama, Dr. Suharsi, SKM, M.Kes, praktisi penyuluh antikorupsi LSP KPK, turut memberikan pembekalan dengan pendekatan yang interaktif.
“Kami ajak para peserta pelatihan dengan game yang mengasah fokus dan menegaskan budaya antikorupsi. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran budaya antikorupsi sehingga tercipta lingkungan keluarga yang berkualitas,” katanya.
Ia menjelaskan, budaya antikorupsi harus dimulai dari rumah tangga. Bila keluarga mampu menanamkan nilai kejujuran dan tanggung jawab, maka lingkungan sosial dan lembaga publik juga akan terbangun dengan nilai-nilai integritas yang kuat.(hms/pk)
www.koranpelita.net Lugas dan Faktual