Banjarmasin, koranpelita.net
Raperda Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (LPP-APBD) tahun anggaran 2024, siap diparipurnakan pekan depan, menyusul rampungnya penyampaian pandangan umum fraksi dewan atas raperda terkait dan tanggapan gubernur atas pandangan umum fraksi dewan, sekaligus rampungnya pembahasan badan anggaran bersama tim anggaran pemerintah daerah, di DPRD Kalsel, pagi hingga petang, di Banjarmasin, Rabu (25/6/2025).
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kalsel, H Supian HK mengatakan, banggar dan tim anggaran pemerintah sudah sepakat melakukan perbaikan terhadap beberapa catatan kecil berupa temuan yang diberikan BPK RI, tak lebih dari 60 hari.
” Pada rapat tadi, TAPD sudah sepakat akan melakukan berbagai perbaikan atas catatan dari BPK RI,” ujar Supian HK usai rapat petang itu.
Begitu juga adanya usulan dari anggota Banggar, agar pemerintah berupaya meningkatkan pendapatan diberbagai sektor yang dinilai potensial, termasuk dana kas pada sejumlah badan layanan usaha daerah (BLUD) yang mengendap cukup besar, agar disimpan pada bank daerah. Bukan pada bank BUMN.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, menyatakan sepakat apa yang disarankan oleh badan anggaran, termasuk upaya memaksimalkan sektor pendapatan.
“Kami sepakat atas saran dari Banggar, termasuk upaya memaksimalkan pendapatan, dari potensi-potensi yang ada” kata Muhammad Syarifudin.
Begitu juga terhadap target patokan dalam rancangan pendapatan, kedepan Pemprov Kalsel berupaya akan memaksimalkan dari apa yang sudah mampu diraih pada tahun-tahun sebelumnya agar ada gregetnya.
Sebelumnya, dalam pembahasan petang itu, Wakil Ketua DPRD Kalsel, HM Alpiya Rakhman, menyampaikan telaahnya terhadap kinerja keuangan Pemprov Kalsel yang menurutnya banyak potensi-potensi yang dapat dimaksimalkan sebagai tambahan pendapatan.
Terlebih, berkaca dari target APBD Kalsel tahun 2024 yang dipatok senilai 11 triliun lebih, ternyata mampu mencapai hingga 12 triliun lebih.
“Kalo saya amati pada tahun lalu kita mampu. Jadi nanti harus berani mematok target pendapatan yang lebih besar lagi,” tandas Alpiya Rakhman.
Senada anggota banggar lainya, Mushaffa Zakir, dan Husnul Fatahillah, meminta BUMD agar melakukan bisnis yang benar bisnis, atau dengan kata lain yaitu urusan usah yang besar, jangan yang kecil-kecil.
“BUMD kita ini harus berani berbisnis yang besar, jangan yang kecil. Karena jangan jangan justru lebih banyak biaya BUMD-nya ketimbang yang dihasilkan,” sentilnya.(pik)