Dari kiri, Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Alpiya Rakhman. Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, dan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, saat Rapat Evaluasi Akhir APBD Kalsel 2025, Senin (30/12/2024)? (poto ; humas)

Terkait Air Bersih di Satui, Alpiya Rakhman Minta Pemprov Kalsel Lakukan Kajian Sumber Air Baku di Gunung Jombang

Banjarmasin, koranpelita.net

Peningkatan penyediaan air bersih yang sangat mendesak bagi masyarakat khususnya di Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu, menjadi atensi khusus Wakil Rakyat di DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasalnya, aliran sungai Satui yang satu-satunya menjadi air baku yang diolah perusahaan air minum disana, kerap terjadi pencemaran tinggi dan tak aman digunakan baik untuk mandi maupun dikonsumsi oleh sekitar limapuluh ribu masyarakat setempat.

“Saya minta pemerintah provinsi memprioritaskan masalah air bersih di Satui ini, karena ini sangat penting bagi masyarakat banyak,” sebut Wakil Ketua DPRD Kalsel, Alpiya Rakhman, dalam rapat evaluasi akhir APBD Kalsel 2025, di Banjarmasin, Senin (30/12/2024).

Rapat antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kalsel siang itu juga membahas soal anggaran penanganan bencana banjir dengan melakukan normalisasi sejumlah sungai yang ada, namun tiap tahun banjir masih terjadi dibeberapa wilayah di Kalsel.

“Ketimbang untuk normalisasi sungai saja, saya juga usulkan agar Pemprov Kalsel, mengalokasikan dana untuk membangun sarana air baku yang terdapat di atas kawasan gunung Desa Jombang setempat,” kata Alpiya Rakhman.

Lokasi air baku yang terdapat di desa itu menurutnya, berada lebih tinggi dari kawasan pertambangan maupun perkebunan yang diduga sebagai salah satu penyebab pencemaran, saat musim hujan maupun musim kemarau.

Kondisi tersebut lanjut wakil rakyat dari daerah pemilihan 6 ini sangat dilematis dan mengkhawatirkan. Sebab perusahaan pengelola air minum setempat setiap saat harus bekerja keras dalam mengontrol apakah air baku dalam keadaan aman atau tidak aman.

“Jika tidak aman (tercemar) maka perusahaan air minum pun menutup kran air baku, maka aliran air bersih mati bisa berhari-hari. Parahnya lagi, jika suatu saat terjadi ketidaksengajaan atau keteledoran, yaitu air baku yang sudah tercemar teraliri ke warga masyarakat maka di pastikan bisa fatal,” tandas Alpiya.

Karena itu lanjutnya, hal ini tak bisa dibiarkan berlarut-larut dan perlu ada solusi konkrit dalam waktu yang tak terlalu lama.

“Saya sudah usulkan ke dinas untuk melakukan studi dan kajian keberadaan air baku yang ada di Desa Jombang ini. Mudahan tahun depan sudah ada langkah konkrit,” harap Alpiya Rakhman.

Ketua TAPD Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, yang hadir dalam rapat, menyatakan akan menindaklanjuti usulan ini.

“Nanti kami akan coba buat tim untuk turun melakukan kajian pada usulan yang disampaikan ini,” kata Roy Rizali Anwar. (pik)

 

 

About Kontributor

Check Also

TAPD dan Banggar DPRD Dukung Dana Sekolah Sepak Bola Usia Dini

Banjarmasin, koranpelita.net Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyatakan dukungan terhadap segenap …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *